<Rabu, 06 April 2016 OOR 17:55>
Pernah suatu waktu, Abece berjualan roti untuk menghabiskan waktu luangnya setelah usai menamatkan sekolah.
Aneka ragam roti dengan rasa berbeda tersedia. Abece meletakkan roti-roti tersebut di dalam keranjang belanjaan mamak-mamak. Uniknya, keranjang tersebut, bukannya ditenteng, melainkan diletakkan di atas kepala yang telah dialasi oleh handuk tebal. Gayanya lucu, kayak omak-omak, tapi berkumis.
Ketika melewati sebuah rumah yang dihuni oleh sepasang kakek dan nenek, Abece berhenti dan mulai menawarkan roti dagangannya.
Abece : “Kek, mau beli roti gak? Rotiku pasti enak karena terbuat dari bahan yang sulit diperoleh, dan harus menjelajahi puncak Gunung Sinabung, baru bisa didapat…”
Kakek : “Apa? Mau ngajak kakek naik gunung Sinabung? Udah gila kamu yah? Mentang-mentang masih muda. Hai anak muda, belum tentu pula saya yang duluan mati…”
Abece : “Alamak… Saya jualan roti, bukan jualan peti mati. Sarap nih kakek…”
Tiba-tiba seorang nenek keluar dari rumah dan menyapa Abece : “Nak, ada jual roti gak?”
Abece : “Kan dari tadi saya teriak rotiiiiiii, nenek bolot yah?”
Nenek : “Enak aja… Saya masih sehat luar biasa. Tadi saya dengar kamu jualan peti mati…”
Abece : “Bukan nenekku yang cantik bagai bidadari yang turun dari khayangan. Saya jualan rotiiii. Nenek tau apa itu rotiiii???”
Abece kelihatan mulai terbakar emosi menghadapi kedua orang tua renta ini.
Nenek : “Tuh kan Kek, dia jualan roti. Ada roti apa saja nak?”
Abece : “Macam-macam nek… Mau yang mana satu?”
Nenek : “Yang ini apaan nak?”
Abece : “Ini kelapa nek…”
Nenek : “Yang ini…?”
Abece : “Nenas campur serikaya…”
Nenek : “Nah, yang bungkus hijau ini?”
Abece : “Pandan nek… Kok nanya mulu? Jadi beli gak nek?”
Nenek : “Gak jadi dech… Makasih…”
Abece : “Napa gak jadi nek..?”
Nenek : “Wahai penjual roti yang ganteng seperti Baim Wong, nenek ini mau beli roti, bukan sayur atau buah…..”
Abece : “Alamakkkk….. ”
Gubrakkk….
(Salam Cekikik – Salam UFO)